Jumat, 10 Februari 2012

SERBA SALAH KARENA TERLALU BANYAK MENDENGAR


Sebuah kisah yang sangat populer tentang dua orang (anak dan ayah) yang pergi mengembara bersama seekor Keledai.

Ketika berangkat dari rumahnya si anak duduk di punggung Keledai sementara ayahnya berjalan sambil menuntun Keledai. Memasuki kampung pertama, orang-orang berkomentar “sungguh anak tidak tahu diri, duduk di punggung Keledai sementara ayahnya berjalan kelelahan”.

Mendengar komentar itu, ayah dan anak berganti posisi. melewati kampung kedua orang-orang yang melihatnya kembali berkomentar “sampai hati benar orang tua itu keenakan duduk di punggung Keledai semntara anaknya dibiarkan berjalan sambil menuntun Keledai”.

Bapak dan anak yang mendengar komentar tersebut kemudian bersama-sama duduk di punggung Keledai. Memasuki kampung ketiga kembali terdengar komentar “bapak dan anak itu benar-benar tidak mempunyai perasaan. Masa Keledai dinaiki oleh dua orang”.

Mendengar komentar itu keduanya lalu turun berjalan sambil bersama-sama memanggul Keledai tersebut.

Memasuki kampung keempat kembali orang-orang berkomentar “sungguh zaman benar-benar sudah gila Keledai yang seharusnya menjadi tunggangan manusia , malah manusia yang menunggang keledai”.

Setelah mendengar komentar tersebut, keledaipun diturunkan dari punggung mereka dan kemudian melanjutkan perjalanan sambil keduanya menuntun keledai. Kembali terjadi komentar “untuk apa membawa keledai kalau tidak dapat ditunggangi