Kamis, 17 Maret 2011

KELEDAI YANG MEMAKAI KULIT SINGA

Seekor keledai menemukan sebuah kulit singa yang telah ditinggalkan oleh sang pemburu di dalam hutan. Dia kemudian memakai kulit singa itu dan menghibur dirinya dengan cara bersembuyi di semak-semak dan tiba-tiba meloncat keluar untuk menakut-nakuti binatang yang lewat di tempat itu. Semua binatang yang kebetulan lewat, menjadi takut dan lari dari tempat itu ketika melihat keledai yang mereka kira singa.

Keledai tersebut begitu senang melihat semua binatang lari menjauh darinya, seolah-olah dirinya adalah raja hutan, sehingga karena terlalu bangga dan senangnya, dia mulai mengaum dengan keras, tetapi bukanlah auman singa yang keluar dari mulutnya, melainkan cuma ringkikan keledai yang parau. Seekor rubah yang tadinya ikut lari bersama dengan binatang lainnya, menjadi terhenti ketika mendengar suara itu. Perlahan-lahan dia mendekati keledai itu dan menyadari bahwa yang menakut-nakuti seluruh binatang yang lewat di tempat itu hanyalah seekor keledai yang memakai kulit singa. Rubah itu kemudian berkata sambil tertawa:

"Jika kamu menutup mulutmu, mungkin saya akan berlari ketakutan juga. Tetapi kamu kamu malah mengaum dan mengeluarkan suara ringkikanmu yang parau."

Orang bodoh mungkin bisa menipu dengan pakaian dan penampilannya, tetapi dari perkataanya, orang lain akan segera tahu siapa dirinya sebenarnya.


Selasa, 15 Maret 2011

BURUNG PIPIT DAN ANAKNYA

Sepasang burung pipit membuat sarang di sebuah ladang gandum muda. Berhari-hari berlalu, batang-batang gandum tumbuh tinggi dan anak-anak burung juga tumbuh. Suatu hari, ketika gandum matang berwarna emas melambai ditiup angin, petani dan putranya datang ke ladang.“

Gandum ini sekarang siap untuk dipanen,” kata petani. “Kita harus memanggil tetangga dan teman-teman untuk membantu kita panen.” Pipit muda yang bersembunyi di sarang mereka sangat ketakutan, mereka tahu jika mereka tidak segera meninggalkan sarang sebelum mesin pemanen datang akan berbahaya. Ketika induknya kembali dengan membawa makanan, mereka mengatakan apa yang telah mereka dengar.

“Jangan takut, anak-anak,” kata induknya. “Jika Petani berkata bahwa ia akan memanggil tetangga dan teman-temannya untuk membantunya melakukan pekerjaan, untuk sementara waktu belum dipanen.”

Beberapa hari kemudian, gandum begitu matang, ketika angin mengguncang batang, hujan datang gemerisik butir gandum jatuh di atas kepala pipit muda ‘.

“Jika gandum ini tidak dipanen kali ini,” kata petani, “kita akan kehilangan separuh hasil panen. Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi bantuan dari teman-teman. Besok kita harus mulai bekerja sendiri.”

Ketika pipit muda menceritakan kepada ibu mereka apa yang mereka telah dengarkan hari ini, ia berkata: “Kita harus pergi secepatnya. Ketika seorang pria memutuskan untuk melakukan pekerjaan sendiri dan tidak bergantung pada orang lain, maka kita bisa yakin tidak akan ada penundaan lagi.”

Mereka segera belajar terbang sore itu juga, dan tepat waktu matahari terbit keesokan harinya, ketika Petani dan putranya memanen gandum, mereka menemukan sebuah sarang kosong.

Berusaha sendiri, tidak tergantung kepada orang lain, adalah bantuan yang terbaik.